Welcome

Enjoy in this blog

Selasa, 01 Maret 2011

Kami Mencintaimu, Ya Rosulullah . . .

Cinta kepada Rosulullan adalah ukuran keimanan.
Barang siapa ingin menguji keimanannya, hendaknya ia merasakan seberapa besar cintanya kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Apakah ia mencintainya dengan cinta sejati dan sempurna?
Ketika mencintainya, seorang mukmin akan tenteram dan tenang, karena telah sempuran imannya.
Beliaulah pemimpin para rosul, seorang yang jujur, pemberi petunjuk, seorang yang terpercaya, khotamin nabiyyin.
Seperti sabda Rosulullah : " Rasa iman akan didapati oleh seorang yang ridha, bahwa Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai nabi dan rasulnya" (HR.Muslim)
Seperti kisah Sayyidina Umar bin Khattab, ketika beliau ditanya oleh Rosulullah.
" seberapa besar cintamu kepadaku?"
:"aku mencintaimu melebihi semua hartaku dan semua yang aku miliki, selain diriku dan keluargaku"
"belum wahai umar, belum"
Kemudian hari berikutnya, beliau kembali bertanya kepada Sayyidina Umar.
"Ya umar, bagaimana cintamu kepadaku?"
" aku mencintaimu melebihi semua milikku, keluargaku, kecuali diriku"
" belum ya umar, belum)"
hari berikutnya, beliau kembali bertanya kepada Sayyidina Umar
" ya umar, bagaiman cintamu kepadaku ?"
" Demi Allah, aku mencintaimu melebihi apapun, aku mencintaimu melebihi diriku sendiri"
"ya, begitu ya umar, begitu"
Itulah  cinta seorang sahabat pada Rosulullah. sungguh luar biasa..
Apakah kita bisa mencintai Rosulullah seperti itu?
Pada suatu saat , Rosulullah berbincang-bincang dengan para sahabat.
Beliau berkat, " sungguh rindunya"
sahabat bertanya, "rindu pada siapa ya Rosulullah?apakah kepada kami?"
"bukan, bukan kalian.kalian adalah sahabatku, yang ada untukku"
"lalu pada siapa ya Rosulullah? pada malaikat?
"bukan, mereka adalah makhluk Allah yang suci"
" lalu pada siapa ya Rosulullah?"
sebenrnya, siapa yang dirindukan Rosulullah?
siapakah mereka?

"aku merindukan umatku, yang penuh keyakinan kepadaku, walaupun mereka tak pernah sekalipun melihatku, mendengar sabdaku.. aku merindukan mereka"
maukah kita dirindukan Rosulullah?

1 komentar: